Fundamental Tapi Realistis




Ketika awal awal saya mempelajari saham, penulis memang sering bergonta ganti dan banting setir aliran, dari teknikal, fundamental, campur aduk, sampai sampai penulis pernah panas dingin melihat portofolio saham banyak yang merah, hehe. .  namanya juga awal belajar, tapi dari itu semua, penulis akhirnya menemukan aliran yang paling nyaman sesuai dengan kepribadian, visi dan lingkungan penulis, yaitu fundamental dan realistis, Hehe (sok ngasih nama sendiri) Kalo diperjelas memang, tidak jauh berbeda dengan aliran fundamentalis sejati, tetapi bedanya saya memiliki pengecualian untuk saham yang PE nya diatas 12, Kenapa? Ya karena kita memiliki prinsip masing masing kan dalam berinvestasi, hehe. . .

Kenapa saya membatasi diri dengan saham saham yang PE nya diatas 12, karena saya orangnya realistis, saya pernah membaca buku (tapi lupa sih buku yang mana) cukup banyak soalnya di lemari
Yang di dalamnya isinya “pada awalnya faktor fundamental yang menggerakan harga saham, tetapi setelah perjalanannya, Teknikal akan dengan cepat mengambil alih” nah, karena itulah, banyak saham yang Fundamentalnya bagus, tetapi harga sahamnya tidak masuk akal, “Harganya jauh melampaui Nilainya”.

Menurut saya sih, pertumbuhan rasional laba perusahaan dalam jangka panjang setidaknya rata rata hanya 12%, walaupun sesekali dia dapat tumbuh diatas 20%, tetapi tidak akan bertahan lama, sehingga PE maksimal untuk memenuhi kriteria saya adalah 12, itu artinya dengan EPS yang ada sekarang, perlu 12 tahun untuk mengembalikan modal, dan berarti pertumbuhan nilai tahunannya hanya di kisaran 8 – 9%,  (hitungannya gaje ya? Namanya juga ga ada basic di keuangan, hanya bermodal “berani dan terus belajar dari pengalaman”.

Maksudnya gini, bila perusahaan EPS nya 100, kita beli di harga 1200, untuk balikin nilai (nilai ya, bukan harga) nya perlu 12 tahun dengan EPS yang stagnan. Jadi jika di hitung hitung  presentase pengembalian Nilai (sekali lagi nilai ya, bukan harga), 100% dibagi 12, yaitu hanya 8,33% Hampir setara deposito bank Menegah, jadi bonusnya ya pertumbuhan yang diakibatkan faktor fundamentalnya lah, maka dari itu di koran Kontan, saya screning saham pertamanya yang saya lihat adalah PE nya, oleh karena itu, saya sangat menghindari industri yang PE nya sudah melambung tinggi.




Selain itu Nilai Realistis juga saya bawa dalam menganalisis Nilai suatu Emiten, hehe, , , langsung saja lah saya sebut merek, saya sangat tergoda ketika tau MFIN PE nya dibawah 5 hehe. . . jujur saya kemaren cukup banyak Nembakin saham MFIN, dengan EPS tahun 2013 sebesar 195 dan harga sekarang di kisaran 950, tentu sasaran empuk lah, anggap aja PE nya 5, jadi perlu 5 tahun untuk mengembalikan Nilai yang kita beli, jadi  100% kita bagi 5, ya 20% lah, dan menurut saya sih Pertumbuhan Nilai 20% itu sangat pantas untuk kita simpan jangka panjang, ini belum menghitung potensi pertumbuhan labanya lho, saya prediksi sih, 2014 EPS MFIN di kisaran 220 an, jadi masih ada potensi pertumbuhan, dan MFIN sangat pantas menjadi tempat Nabung Uang Kita Haha. . . 
Bukan rekomendasi pembaca untuk membeli MFIN, ini hanya sebagai perumpamaan, , mungkin diluar sana masih banyak saham saham yang seperti MFIN, yo kita sama sama cari lagi, sebagai bahan diversivikasi saham, gak perlu berangan angan sama saham yang harganya udah terbang tinggi, (walaupun fundametalnya bagus) kecuali kita mengalami masa krisis, 



banyak saham harganya menjadi realistis, tetapi kapan lagi ya krisiss,,,,,? Cuma Tuhan yang tau. . .  Haha. . . 

.Tabung di Saham, 
"untuk masa depan yang lebih baik"

*Analisis Pribadi penulis, 
*Data dan Gambar www.idx.co.id

0 Comments