ADMF "setelah dewasa berbakti kepada orang tua".

Dalam industri pembiayaan, siapa yang tidak mengenal Adira Finance, perusahaan yang berdiri di era tahun 1990 an yang merupakan anak Bank Danamon. bila dinilai dari kapitalisasi pasar, ADMF salah satu perusahaan pembiayaan terbesar, dengan kapitalisasi hampir 10 trilyun, dibandingkan dengan perusahaan sejenis seperti BFI maupun Mandala yang memiliki kapitalisasi hanya di kisaran 3 Trilyun.

Ditengah berbagai tantangan yang dihadapi industri pembiayaan, Adira memberikan Dividen yang Luar biasa besar, Rp. 2,7 Trilyun !!!, setara dengan 2.700 per lembar sahamnya. 

Dengan kepemilikan Danamon sebesar 95% pada adira, berarti 95% dari uang dividen atau setara 2,56 Trilyun masuk kas bank Danamon, dan hasilnya  Adira Finnance bersusah payah untuk menutupi Kebutuhan kas nya dengan menerbitkan beberapa obligasi hingga menimbulkan pembengkakan dalam pembayaran bunga yang tentunya menguras habis kinerja nya sendiri.

Kalau boleh jujur, Dulu adira merupakan salah satu perusahaan yang sangat saya kagumi, karena ekspansinya yang sangat efektif dan kekuatan merek nya juga sangat kuat, terbukti dengan Kinerja mengkilatnya dalam beberapa tahun terakhir,:


Peningkatan pendapatan lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2009 sampai tahun 2014, tidak dibarengi dengan kinerja dari sisi laba bersih yang sedikit mengalami penurunan pada tahun 2012, kemungkinan sebab Kebijakan Pembatasan DP Kendaraan bermotor, tetapi hal ini langsung terbayar dengan rekor laba yang tercetak pada tahun 2013, yang mencapai 1,7 Trilyun. rekor laba ini mungkin akan bertahan cukup lama, karena Perubahan strategi yang dilakukan adira pada 2014 berdampak besar pada perolehan laba berjalan. Hingga Kuartal III tahun 2014 Menurun sebesar 44,6% menjadi hanya Rp688,2 miliar.

Kinerja kinclong inilah yang membuat penulis mengerahkan sebih dari setengan Portofolio kepada saham adira. Sahamnya memang perlahan mulai merangkak naik, tetapi setelah pengumuman Dividen 2014 yang sebesar 2,7 T, penulis sedikit ragu, karena pada saati itu Posisi Kas Adira tidak akan cukup untuk membayar, benar saja, pertengahan tahun ini, adira menerbitkan Obligasi sebesar 1,5 T, dimana menurut saya, penggunaannya diperuntukan untuk menutupi aset pembiayaan karena ekuitasnya Dikuras Sang Induk. Memang bukan salah Bank Danamon, ditengah ketatnya likuiditas Perbankan tanah air, Dana segar 2,5 Trilyun dari adira tentu menjadi Darah segar bagi Danamon.

Kembali kepada kinerja adira, dilema penulis antara menjual ketika cum date dividen atau merasakan Dividen Adira, karena kinerja buruknya mulai terlihat di pertengahan tahun, dan akhirnya penulis menahan saham adira dan merasakan Dividen, dan benar saja, setelah pembagian Dividen, saham Adira langsung anjlok, karena mengikuti kinerja anjloknya, Lihat saja, ekuitas adira tergerus dan Hutang adira meningkat tajam, :



Dan Alhasil, kenaikan pendapatan yang hanya sekitar 3 % harus terbebani dengan peningkatan Bunga Hutang ,

Dan setelah penulis menganalisis, ADMF sudah tidak layak bagi penulis untuk investasi, karena di harga sekitar 7000, PE ADMF untuk tahun 2015 sudah bisa dipastikan diatas 8, dan berarti cukup mahal Untuk industri Pembiayaan yang sedang sulit.

Dengan perubahan strategi tersebut, tentu akan merubah angka ROE dan ROA ADMF sendiri, jika dilihat dari sisi perolehan laba bersih, penurunan tajam memang memangkas proyeksi pertumbuhan ADMF, tetapi jika kita melihat dari sisi ROE, maka keadaan akan sedikit berbeda, berhasil atau tidaknya transformasi permodalan yang dilakukan ADMF akan terlihat jika ROE ADMF sendiri bertahan diatas 25, karena jika ROE ADMF dibawah 25, itu berarti transformasi struktur permodalan hanya menguntungkan sang induk.

Ekuitas yang sudah terpangkas hingga tinggal menyisakan sekitar 4 trilyun, dan jika ADMF bisa menghasilkan laba bersih sekitar 1 Trilyun saja, ROE nya sudah 25%, oleh karena itu, kinerja ADMF akan dipertaruhkan hingga pertengahan tahun 2015,, Bisakah ADMF tetap mempertahankan Kinerjanya?

Setidaknya penulis akan menunggu sampai adira jatuh lebih dalam, sampai PE nya menyentuh 4 -5 kemungkinan penulis akan mencari amunisi untuk melakukan tembakan investasi lagi, tapi untuk saat ini, biarkan Adira memulihkan diri dulu, setelah berdarah darah karena Berbakti kepada orang tua (bank Danamon)

Tabung di Saham, 
"untuk masa depan yang lebih baik"

*Analisis Pribadi penulis, 
*Data dan Gambar www.idx.co.id

0 Comments