Kok Negara Ikut Niup Gelembung?



Beberapa waktu yang lalu, pemerintah sempat mewacanakan, melalui kementerian BUMN untuk melaksanakan Penyertaan Modal Negara dalam perusahaan BUMN, dibalik siapa yang memiliki kepentingan dalam pelaksanaan PMN tersebut, saya jauh lebih mengkhawatirkan masa depan BUMN itu sendiri, karena Pucuk tertinggi Kementerian BUMN dijabat oleh orang yang belum terjamin Kompetensinya, Karena Kebijakan ini hanya dianggap sebagai Ambisi yang berlebihan.


Masa keemasan perusahaan BUMN sepertinya sudah mulai lewat, karena menurut saya masanya Bapak Dahlan lah yang benar benar membuat BUMN lebih mandiri, gak seperti sekarang, baru naik kok langsung merengek, udah minta keringanan setoran Dividen, trus mau minta tambahan Modal.






Yang sangat saya garis bawahi disini, PMN yang dilakukan kepada perusahaan Terbuka, Tercatat ada lima BUMN terbuka yang diusulkan menerima suntikan modal. Mereka adalah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), yang diusulkan menerima PMN sebesar Rp 7 triliun; PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp 5,6 triliun; PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapatkan Rp 3,5 triliun; PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sebesar Rp 1 triliun; serta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) sebesar Rp 956 miliar. 


Dan info yang terkhir saya terima kemarin menyatakan bahwa ADHI mendapatkan persetujuan PMN sebear 1,42 Trilyun, Hehe. . .  Maklum sih, anggota DPR setuju karena mereka juga banyak yang tidak terlalu mengerti fundamental saham, dan lebih gilanya lagi, manajemen ADHI berencana menambah saham baru di kisaaran harga 4000 an, hal yang sangat menakjubkan, Negara malah ikut ikutan besarin gelembung di saham Konstruksi, tanpa menghitung dilusi saham aja PE ADHI sudah di kisaran 40 an, apalagi dengan Dilusi saham? 

Kayaknya gelembung di sektor konstruksi sudah semakin membesar aja,,, investor tinggal pilih aja, mau ikut niup gelembung yang udah kian besar, atau mau nunggu gelembungnya pecah dulu,, baru kita tiup sama sama lagi.

Selain itu bank Mandiri juga berencana meminta PMN sebesar 5,6 T. Kayaknya cuma namanya aja yang mandiri, tapi belum bener bener mandiri, masalah mau ekspansi kredit infrastruktur kan bisa dicari dengan meningkatkan dana pihak ke 3, seperti BRI yang pertumbuhan DPK nya sangat fantastis di tahun 2014 kemaren, mungkin Bank Mandiri mau ngejar BRI lagi dengan cara merengek sama negara minta tambah modal, kan jumlah aset Mandiri sudah diselip BRI,, haha. . . 


Dibalik berbagai alasan diatas, seyogyanya BUMN yang sudah tbk tidak perlu minta tambah modal sama negara, negara udah capek mikirin rakyat, kok malah dibebani sama mikirin perusahaan plaat Merah lagi?. 


Saya pernah dengar istilah semakin kecil intervensi negara, semaki maju negara tersebut. tapi bagusnya intervensinya ya untuk hal hal yang bersifat pokok aja, , ,  Hehe. . .  Sandang dan pangan (suara rakyat kecil)

Tabung di Saham, 
"untuk masa depan yang lebih baik"

*Analisis Pribadi penulis, 
*Data dan Gambar www.idx.co.id

0 Comments