GGRM,” Legenda Yang Sedang Terseok"
Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka yang identik dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di dunia. Dengan total penduduk sekitar 266 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan beragam dengan persentase perokok dewasa yang signifikan yakni 66% lakilaki dewasa di Indonesia diperkirakan adalah perokok.
Berdasarkan riset pasar Nielsen, pada akhir tahun 2018. Gudang Garam memiliki pangsa pasar rokok dalam negeri sebesar 23,1% dengan produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Gudang Garam menyediakan lapangan kerja bagi 33.575 orang di akhir tahun 2018 yang terlibat dalam produksi rokok, pemasaran dan distribusi. Perusahaan juga memilliki 66 kantor area dengan 269 titik distribusi di seluruh Indonesia dan armada penjualan lebih dari 7.000 kendaraan termasuk sepeda motor untuk melayani pasar.
Model Bisnis
Model Bisnis gudang garam adalah model bisnis yang cukup simple, Karena menjual Produk Konsumsi Masyarakat secara Langsung, baik dari penjualan dalam negeri maupun penjualan ekspor. Jika diliat dari Komposisi Penjualan, masih di Dominasi Domestik, sehingga tidak bergantung kepada penjualan Ekspor.
Analisis
• Kekuatan,
o MOAT
Keunggulan dari GGRM sendiri adalah beberapa Merek dari Rokoknya sudah memiliki Merek yang Kuat dimata Masyarakat, khususnya Surya 16 yang sudah sangat melegenda.
o Balance sheet
Kekuatan Permodalan GGRM masih sangat Solid, seperti kita Lihat pada tabel.
Modal dalam posisi yang sangat Solid meningkat setiap tahun nya,dan diiringi dengan pengurangan Hutang secara perlahan oleh Gudang Garam.
o Arus Kas Selalu Positif
Arus kas dari Aktivitas Operasi, Investasi maupun Pendanaan masih sangat positif.
jika kita lihat dari grafik diatas, arus kas dari aktivitas operasional selalu positif dalam 5 tahun terakhir Selain itu aktivitas investasi dan pendanaan yang selalu negatif jika di korelasi kan dengan melihat posisi permodalan nya tadi, bisa diartikan bahwa GGRM perlahan lahan menggunakan kas nya untuk mengurangi Hutang Hutangnya.
o Varian produk
Varian Produk yang cukup banyak dengan menyasar berbagai segmen pasar, baik kalangan bawah, menengah, maupun atas.
• Kelemahan,
o Rencana yang disampaikan direksi pada saat public ekspose agustus lalu bahwa Perusahaanakan membangun Bandara dengan menggunakan pendanaan internal perusahaan tentu akan sedikit memberatkan arus kas perusaan dalam beberapa tahun kedepan.
• Peluang,
o Menggarap Potensi Milenial.
Bonus Demografi Indonesia masih menjadi peluang tersendiri untuk menyokong Geliat Ekonomi, begitu juga bagi GGRM, dimana ada beberapa Varian Produknya menyasar kaum Milenial.
• Tantangan,
o GGRM sedang Berada Pada Industri yang sedang Tertekan.
Industri Rokok yang sudah stagnan dari tahun 2013, dan mulai tertekan pada tahun 2017 dimana di tahun 2017 sudah terjadi penurunan produksi rokok Nasional.
o Regulasi Pemerintah Terkait Cukai
Penetapan Kenaikan Cukai menjadi momok tersendiri oleh Perusahaan Rokok setiap mendekati Akhir tahun, karena cukai merupakan komponen terbesar dalam harga jual rokok.
o Gerakan Masyarakat Terhadap Bahaya Rokok
Gerakan masyarakat yang sadar akan bahaya merokok juga sudah semakin luas, karena masyarakat mulai menyadari pentingnya menerapkan gaya hidup sehat.
o Pasar Rokok Elektrik yang semakin besar.
Rokok elektrik menjadi salah satu penyebab menurunnya konsumsi rokok dalam negeri,karena sebagai Alternatif pengganti Rokok Tebakau, Rokok Elektrik juga memiliki berbagai vaian rasa sesuai dengan keinginan.
Valuasi,
• Pembanding
Jika dilakukan perbandingan dengan perusahaan sejenis dalam Industri, GGRM dengan HMSP, dimana HMSP merupakan pemimpin pasar, dan Perbandingan PER antara Keduanya adalah. Sekitar 11 untuk GGRM dan 17 HMSP,
Dan menurut penulis, PER HMSP lebih tinggi dikarenakan Layaknya HMSP dalam pembagian Deviden setiap tahun nya, HMSP Membagi Deviden kisaran 100% Laba Bersih setiap Tahun,
sedangkan GGRM secara Konsisten membagi Laba bersih Sebagai Dividen sebesar 2600 per lembar saham selma 3 tahun terakhir.
Jadi Kesimpulannya GGRM masih tergolong Lebih Murah dibandingkan HMSP, dengan Peluang Naik Lebih Besar.
• Pertumbuhan Pendapatan dan Laba.
Secara Tahunan Pertumbuhan pendapatan dan Laba GGRM Sangat Solid dengan Pertumbuhan pendapatan yang dibarengi dengan Pertumbuhan laba bersih, dimana GGRM Bisa mempertahankan NPM nya stabil di kisaran 8-9%
• Profitbilitas
Dari Grafik diatas, Profitabilitas GGRM sangat stabil walau Cenderung menurun, karena pengaruh Industri yang memang tertekan, tetapi "Moat" Nya masih menunjukan taji nya.
Dari Grafik diatas juga DER nya cenderung menurun, berarti perbandingan Hutang dibandingkan Modalnya, cenderung Menurun.
Harga
• Price Earning Ratio
Dengan berita kenaikan CUKAI tahun depan sebesar 23 persen, pasti berpengaruh dengan kinerja keuangan tahun depan, tetapi penulis masih tetap yakin dengan GGRM, dan anjloknya GGRM di kisaran 54.000 an, tentu menjadi peluang tersendiri di akhir tahun ini.
Melihat analisis diatas penulis bisa menyimpulkan, jika GGRM sedang sangat layak Koleksi, jika Kinerja tahunan 2019 masih Sejalan dengan Prediksi,
Yaitu EPS nya di kisaran 5000 an, setidaknya harga GGRM bisa dihargai dengan PER 14, yaitu Kisaran 70.000.
• Diskon
Jadi harga sekarang terDiskon kisaran 40%.
Tabung di Saham,
"untuk masa depan yang lebih baik"
*Analisis Pribadi penulis,
*Data dan Gambar www.idx.co.id, RTI Bussiness
0 Comments