Kebiasaan saya yang senang melakukan screening saham di
Kontan yang melihat saham dengan menlihat PE nya terlebih dahulu, membuat mata
saya tertuju dengan salah satu saham perkapalan yang menurut saya, harganya
sedang anomali dengan nilainya, benar saja, Masa laba bersihnya yang terus
bertumbuh, tapi kok harganya yang terus
menukik?, kadang permainan para teknikalis memang sangat mengerikan, dimana
harga saham yang turun, terus menerus ditekan hingga batas bawah sampai ada
Investor yang menyadarinya, yaitu Saham Logindo Samudramakmur.
Memang anomali sih sama saham pekapalan yang sedang booming
terhadap Ibu Susi Effect, yang membuat beberapa saham terbang, Haha, , , (tapi
akhirnya beberapanya juga jatuh kembali sih, karena faktor fundamentalnya
juga), Saham logindo terbilang terus terjun, dari di kisaran 5000 an, terus
terjun ke kisaran 2000 an,,, Haha. . .
berarti sudah terjun lebih dari 50%,
dan ternyata PE nya di kisaran 5, dengan harga 2200 an, tapi sekarang mulai bangkit kembali sih di kisaran 2500 an dan EPS
dikisaran 400 an, tentu sasaraan empuk… Haha, , , tapi saya ga main tembak gitu aja sih,
sambil selidik demi selidik dan mengupas laporan keuanganya, dan Hasilnya???
Emiten yang cukup menjanjikan, kalau MBSS bermain menjadi
pengangkut batubara, kalau LEAD bermain pada komoditas yang digunakan seluruh
umat manusia, yaitu minyak bumi, sepertinya sih harga sahamnya jatuh lantaran
mengikuti harga minyak dunia yang juga amblas hingga 60%, kok Harga minyak
jatuh, orang orang menganggap kinerja logindo juga jatuh?
Kita liat diatas, labanya terus tumbuh dan sangat menjanjikan pertumbuhannya, dari hanya kisaran USD 4 Juta, hingga kisaran USD17 juta pada september lalu,, Haha. . . kok harganya anjlok?? Apa kata dunia???
Itu lah kelemahan para teknikalis yang hobinya hanya melihat
Chart,, melitotin layar dan main main garis, mereka tidak terlalu mengerti cara
membaca kinerja suatu perusaahaan, jadi main jual terus sama saham LEAD, Haha.
. . , tapi kalau orang yang alirannya fundamental mungkin se pemikiran dengan
saya, adanya potensi terpendam dengan LEAD.
Lifting minyak Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin
menurun sepetinya memaksa Pemerintah melakukan eksplorasi ke laut, karena masih
banyak potensi cadangan minyak di laut yang belum dimaksimalkan, oleh karena
itu sih menurut saya LEAD masih prospektif, karena LEAD merupakan salah satu
pemain lama di industri Kapal Perminyakan.
Kalau kita berbicara kontrak, LEAD punya kontrak jangka
panjang bersama Total EP (sampai 2019)dan Pertamina EP(sampai 2016), yang
menurut saya bila habis masanya masih akan diperpanjang, karena kebutuhan
minyak masih belum ada habisnya, gabungan kontrak keduanya bernilai lebih dari
80% Omset LEAD, Pertamina dan Total aja percaya sama LEAD, masa kita ragu.
Penurunan harga minyak dunia sedkit banyak memang
mempengaruhi kinerja LEAD, karena
bagaikan pedang bermata dua, karena ketika harga minyak dunia turun,
tentu eksplorasi terhaddap sumur baru akan sedikit berkurang, dan tentu
berpengaruh dengan jumlah kontrak baru yang didapat LEAD, tetapi di sisi lain
juga penurunan harga minyak juga mempengaruhi beban bahan bakar yang merupakan
20% dari beban pokok pendapatan, jadi bahan bakar setidaknya akan lebih hemat
dari tahun sebelumnya.
Owh ya, sedikit berbagi pengalaman, Saya pernah kehilangan
banyak kesempatan pada tahun 2013, dan Pengalaman memberikan saya pelajaran,
Bahwa Semakin banyak kesempatan, akan semakin banyak penyesalan, jadi kalo
kesempatannya banyak, kita berusaha mencari kesempatan yang terbaik, tapi kali
ini sepertinya kesempatan besar datang, dan apakah yang akan anda lakukan?
Tabung di Saham,
"untuk masa depan yang lebih baik"
*Analisis Pribadi penulis,
*Data dan Gambar www.idx.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar